Rabu, 17 Maret 2010

Tips Berbusana Batik


Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak Motif Batik - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik "malam" (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain Baju Batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini
hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak Batik Solo dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik - biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print) - bukan kain batik. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.

Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik Busana Batik dan Blus batik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik Batik Solo adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Ragam corak dan warna Desain Busana Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak Busana Batik dan Blus batik hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix.

Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Teknik Desain Busana Batik dan membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul Batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.


Tips Berbusana Batik

Pemakaian batik tidak serta merta akan terlihat elegan saat dikenakan. Sebab setiap orang memiliki aktivitas, karakter serta bentuk tubuh yang berbeda-beda. Masing-masing menampilkan kesan yang berbeda pula.

Lakukan hal-hal berikut ini agar tampilan Anda selaras dengan menggunakan batik.
1. Pilih model batik yang sesuai dengan acara formal, kasual, ke kantor, berbelanja, atau acara keluarga.
2. Sebaiknya, padu padankan motif batik dengan padanan yang berdetail ringan (warna polos dan cutting yang simpel) untuk mendapatkan tampilan yang seimbang.
3. Gunakan aksesori yang berwarna senada dengan batik.
4. Kenakan aksesori simpel untuk Anda yang beraktivitas tinggi.
5. Motif batik dapat dipadukan dengan motif lurik atau kotak-kotak.
6. Bagi yang memiliki leher jenjang, coba pakai kerah mandarin agar leher Anda semakin terlihat memesona.
7. Bukan suatu masalah memadankan dua motif batik dalam satu padanan. Carilah warna yang senada dengan motif yang hampir serupa.
8. Baju batik dapat dipadupadankan dengan rok maupun celana jeans.
9. Bagi pria, gunakan motif dan warna simpel untuk acara formal.
10. Pria dapat memakai aksesori yang berbahan logam dan kulit untuk mempermanis tampilan.

Hal-hal yang perlu dihindari dalam berbusana Batik
Agar padu padan dalam berbatik terlihat cocok, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Hindari pola cutting terbuka untuk acara ke kantor.
2. Hindari motif batik yang besar dan mencolok bagi yang berbadan besar. Batik dengan motif kecil-kecil lebih cocok untuk Anda.
3. Bila Anda memiliki tubuh berkulit gelap, hindari batik yang bercorak gelap. Pilihlah batik warna cerah.
4. Bagi yang berkulit putih, hindari pemakaian batik yang bermotif cerah karena tampak kurang elegan.
5. Bagi yang memakai jilbab, tidak perlu menggunakan kerudung motif batik jika sudah memakai baju motif batik.
6. Bagi yang ingin kelihatan dewasa dan elegan, hindari motif batik cerah.
7. Hindari model kerah menggelembung bagi yang memiliki leher pendek yang akan memberikan kesan leher Anda semakin pendek.
8. Untuk pria, sebaiknya hindari baju batik berlengan pendek pada acara formal.
9. Jika memiliki dada besar, hindari motif batik besar dan berkerut pada bagian dada. Ini memberi kesan dada semakin penuh.
10. Hindari pemakaian aksesori yang berlebihan karena menghilangkan kesan elegan batik Anda.

1 komentar:

Materi essensial Ujian Sekolah

  MATERI UJIAN SEKOLAH 1. TRANSAKSIONAL/INTERPERSONAL 1.   ungkapan meminta maaf yang benar  2.  ungkapan terimakasih 2. Teks Fungsional Pen...